Tekan ESC untuk keluar

BERDEBAT

Alkisah, Keledai berkata kepada Harimau, “Rumput itu biru.”
Harimau lalu menyanggah, “Tidak, rumpat itu hijau.”
Keduanya saling menyanggah dan bersahut-sahutan.
Karena tak mencapai titik temu, mereka pun sepakat untuk membawa hal ini ke Singa, Sang Raja Rimba.
Keledai tak sabar langsung memulai pledoinya, “Yang Mulia, betul kan bahwa rumput itu berwarna biru?”
Singa pun terdiam sejenak. Lalu ia berkata, “Betul.”
“Nah, Yang Mulia, Harimau ini tak setuju denganku dan menggangguku dengan pendapatnya yang keliru. Tolong hukum dia.”
Singa pun bertitah, “Mulai hari ini, Harimau tidak boleh diajak bicara selama tiga bulan.”
Alangkah bahagianya Keledai. Ia pun lompat kegirangan.
Sambil berlalu ia berteriak-teriak, “Rumput itu biru, rumput itu biru, hanya makhluk bodoh yang tak tahu.”
Dengan berat hati, Harimau menerima hukumannya, tapi ia tak mengerti mengapa ia dihukum. “Yang Mulia, mengapa Baginda menghukumku, padahal rumput itu memang hijau?”
Singa pun menjawab, “Memang, rumput itu hijau.”
“Lantas mengapa engkau menghukumku?” tanya Harimau bingung.
Singa lalu menjelaskan, “Hukumanku tak ada kaitannya dengan apakah rumput itu hijau atau biru. Tapi hukumanku padamu itu karena tak seharusnya makhluk cerdas sepertimu menghabiskan waktu berdebat dengan keledai dungu. Buang-buang waktuku dan waktumu saja.”
Imam Syafii pernah berkata, “Tak pernah aku berdebat dengan orang yang berilmu, melainkan aku menang. Dan tak pernah aku berdebat dengan orang bodoh, melainkan aku kalah.”
@hamdan.hamedan on Instagram
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩
Semoga analogi sederhana ini dapat diterima. 

Bahwa mobil timnas sedang melaju kencang, biarkan ia sampai pada top speed-nya di gigi 5. 

Jangan sampai baru di gigi 3, langsung ditarik rem tangan mendadak. Sehingga terpental atau bahkan gagal sampai di finish line di posisi terhormat. 

Setelah berakhir di finish line, barulah kita apresiasi dan evaluasi bersama untuk perbaikan. 

Semoga dengan demikian, tercapai semua apa yang kita cita-citakan: Garura terbang menuju Piala Dunia. Aamiin YRA 🤲.