Bagi orang beriman, doa adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Allah. Doa pun menjadi percakapan antara seorang hamba dan Pencipta-Nya, sekaligus menegaskan kehambaan dirinya dan ketuhanan Allah. Dalam doa juga ada ruang privat. Sehingga redaksi doa kita sejatinya menunjukkan siapa kita sebenarnya dan apa harapan terpendam kita.
Doa Harian Pengetuk Pintu Langit berisi kumpulan doa-doa yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis, para sahabat, para aulia, serta para ulama, habaib, dan kiai. Penulis sengaja mengumpulkan ragam doa dari berbagai sumber untuk menunjukkan betapa “kayanya” khazanah doa dalam agama Islam serta menggarisbawahi betapa doa menjadi bagian integral dari kehidupan para Nabi, sahabat, ulama, dan umat Islam secara umum. Doa-doa tersebut dapat dibaca dan diamalkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Selain itu, buku ini juga dilengkapi penjelasan dan latar belakang doa-doa tersebut, agar kita dapat mengetahui lebih dalam bahkan membuka tabir “rahasia” di balik sebuah doa. Selamat mengamalkan.
Penulis berharap buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit ini dapat bermanfaat bagi segenap pembaca, sebagaimana kumpulan doa ini telah mengubah hidup penulis ke arah yang lebih baik. Selamat berdoa dan semoga dikabulkan oleh Yang Maha Mengabulkan.
Isi Buku
Bagian 1. Adab & Kebiasaan Muslim
Bagian 2. Alam
Bagian 3. Ampunan, Rahmat & Cinta Allah
Bagian 4. Doa Pagi & Petang
Bagian 5. Harta & Benda
Bagian 6. Kebahagiaan, Kesedihan & Kesulitan
Bagian 7. Kematian
Bagian 8. Ketakutan & Perlindungan
Bagian 9. Makan & Minum
Bagian 10. Perjalanan
Bagian 11. Pernikahan, Keturunan & Keluarga
Bagian 12. Rumah
Bagian 13. Sakit
Bagian 14. Tidur dan Bangun
***
“Buku ini begitu spesial karena tiga hal: lengkap untuk segala situasi, jelas rujukannya, komplit dengan penjelasan serta latar belakang doa.”
– Ustaz Yusuf Mansur, Ulama Indonesia
“Buku yang bermanfaat bagi bangsa dan negara,”
– KH. Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jawa Timur
“Zikir kepada Allah salah satunya adalah berdoa. Sehingga ada sebagian ulama yang menjelaskan kriteria kekasih Allah (waliyullah) adalah mereka yang setiop gerak dan diamnya senantiasa mengingat Allah. Buku ini menuntun kita menjadi hamba-hamba Allah yang la cinta.”
– KH. Ma’ruf Khozin, Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur