Tekan ESC untuk keluar

Indonesia v Jepang
Menjemput Sejarah Baru

Hari ini, Timnas Indonesia berdiri di ambang momen bersejarah, menghadapi Timnas Jepang di Piala Asia.…

Cherrios
Cherrios

Kenalkan ini Cherrios, kucing kami. Dua tahun lalu, putri kami menemukan dua kucing dalam kondisi…

Dua Buku Doa
Dua Buku Doa

“Buku doa yang sedang laris yang ini, Pak,” kata pegawai Gramedia Pondok Indah sambil menunjuk…

orodo2060 eiffel tower burning 828f563d faac 4153 bf38 204c9d4d0e57
Cultivating Curiosity, Countering Extremism

This article was previously published in the Jakarta Post in November 2015 Coordinated attacks perpetrated…

orodo2060 indonesian muslim praying in nature ultra realistic s c2b17ccd 71c2 4d5a 90f1 070905030143
Jihad itu Bagian dari Islam, tapi Islam itu bukan hanya Jihad

Alkisah ada pemuda tanggung menghampiri seorang sahabat Rasulullah ﷺ yang bernama Ibnu Umar. Sang pemuda…

orodo2060 A person holding up two different passports while mak 112e38e7 63da 4d80 a665 42ffd3e9b540
Dwi Kewarganegaraan: Relevankah untuk Dibahas?

Artikel ini telah terbit sebelumnya di koran Republika  Dwi kewarganegaraan (DK) akhir-akhir ini menjadi topik…

orodo2060 corrupt Indonesian politicians counting money c80e9ade c731 41c8 beaa e972a81b2744
Martir (Hidup) itu Bernama Novel Baswedan: Perjuangan Melawan Korupsi

Artikel ini terbit sebelumnya di Indopos pada Maret 2018 10 bulan sudah terlewati semenjak penyerangan…

orodo2060 The Twin Towers In New York City Burnt Down On Backgr bfa19173 4a65 4290 878a 82662105ba25
Decoding Terrorism: Towards an Objective and Universal Definition

This article was previously published in Indopos in May 2018  "We have cause to regret…

orodo2060 The Twin Towers In New York City Burnt Down On Backgr 98772bab 6828 42b0 a48b b0913f873233
Meramu Definisi Terorisme yang Objektif

Hamdan Hamedan| Pemerhati Pertahanan | Terbit Sebelumnya di Indopos Pada Mei 2018 Kita menyesal dengan…

orodo2060 hyper realistic photo of a positive feeling about sto 3d49882c 2ad8 4033 acc0 4e732da8280c
Memilih Sehat: Keputusan Mengubah Hidup untuk Berhenti Merokok

Winston Churchill pernah berkata, “Warga negara yang sehat adalah aset terbesar yang dapat dimiliki oleh…

@hamdan.hamedan on Instagram
PROF HAYE

Thom Haye namanya.

Sang Profesor julukannya.

Rendah hatinya, cerdas mainnya. 

Darah Indonesia mengalir di tubuhnya.

Dari Jawa tengah dan Sulawesi Utara.

Prof Haye tak suka berdialektika.

Apalagi berpanjang kata.

Dia bicara lewat kakinya.

Di lapangan, dia kuasai irama. 

Bagai Pirlo-nya Indonesia. 

Dia lesatkan umpan jitu mempesona.

Gol demi gol pun tecipta.

Dia dan anak bangsa lainnya.

Membela Garuda dengan cinta. 

Bahu membahu menjaga asa. 

Asa bangsanya yang rindu piala dunia.

Dia adalah kita, kita adalah dia. 

Satu jiwa, satu bangsa, satu Garuda.
AMERIKA EMAS

Di akhir abad ke-18, hiduplah dua rival dan tokoh besar di Amerika Serikat. Thomas Jefferson dan Alexander Hamilton namanya. 

Jefferson, yang tumbuh dalam tradisi agrikultur, lebih condong pada desentralisasi dan pertanian. 

Sementara itu, Hamilton, yang berpengalaman militer dan besar di lingkungan perkotaan, mendukung sentralisasi dan industrialisasi. 

Keduanya punya ide besar untuk negaranya. Keduanya pun ditopang pendukung yang besar. Tapi yang terpenting, keduanya bertekad membuat Amerika, yang belum lama merdeka, menjadi negara besar. 

Meskipun telah lama berseteru, mereka akhirnya setuju untuk mencapai sebuah kompromi. 

Kompromi itu dikenal sebagai Kompromi 1790.

Sederhananya, Jefferson bersedia mendukung Hamilton terkait hutang negara. Hamilton pun mendukung Jefferson terkait pembangunan dan pemindahan ibukota ke daerah yang lebih ke tengah (atau “Amerika-sentris” )—daerah yang kini dikenal sebagai Washington DC. 

Jefferson paham betul pentingnya persatuan di momen krusial dalam sejarah negara yang masih muda. Jangan sampai Amerika layu sebelum berkembang—itu yang ada di benaknya.

Ketika dilantik menjadi presiden, Jefferson tegas berkata: 

“Setiap perbedaan pendapat bukanlah perbedaan prinsip. Kita mungkin punya nama yang berbeda, tapi kita adalah saudara dengan prinsip yang sama.”

Prinsip yang dimaksud Jefferson tak lain adalah prinsip republik yang satu, dan negara yang maju.

Di kemudian hari, sejarawan mencatat bahwa Kompromi 1790 sebagai salah satu kompromi terpenting dalam sejarah Amerika. 

Ketika kedua pemimpin besar memilih untuk menurunkan ego dan bersatu padu, kesuksesan suatu negara sepertinya hanya tinggal menunggu waktu.

Jefferson dan Hamilton pun akhirnya dikenang bukan hanya sebagai rival, tapi sebagai negarawan sejati, yang mampu menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi—mewariskan pelajaran bahwa persatuan adalah fondasi dari Amerika Emas.
BANGGA

Tim dengan ranking FIFA 132 berhasil mengimbangi tim dengan ranking 24. 

Alhamdulillah, super bangga. 

Man of the match adalah Martin “the Wall” Paes: sang Tembok Indonesia. 

Seakan @maartenpaes bangun pagi, bercermin lalu berkata, “Thou shall not pass.” 

Terima kasih banyak seluruh punggawa Garuda. You are truly our joy and pride 🇮🇩🦅🔥

P.S. Kepada pemain diaspora Indonesia yang tinggal di Australia, saya pernah berprediksi, “Indonesia dalam waktu dekat akan mengimbangi Australia.” Alhamdulillah hari ini buktinya 😎
Happy birthday, President Yudhoyono. 

May you be graced with profound joy, enduring health, and abundant blessings. 

Your legacy of wisdom and unwavering dedication to our nation remains an enduring source of inspiration. 

Today, we honor not only your years but the lasting impact of your exemplary leadership. 🫡🇮🇩