Tekan ESC untuk keluar

EMBRIO MAULID

Saat sekolompok sahabat sedang duduk-duduk, Rasulullah ﷺ datang menghampiri dan bertanya, “Apa yang menyebabkan kalian duduk berkumpul di sini?”
Para sahabat menjawab, “Kami duduk untuk berdoa kepada Allah dan memuji-Nya atas petunjuk yang Dia berikan hingga kami memeluk agama-Nya. Serta memberikan kepada kami KARUNIA DENGAN PERANTARAMU.”
Rasulullah ﷺ pun bersabda, “Sungguh Jibril datang kepadaku dan mengabarkan bahwa Allah membanggakan kalian di hadapan para malaikatnya” (HR. Nasa’i no. 5426; sahih).
Senada dengan hal ini, Imam Syafii juga pernah berkata, “Tidak ada nikmat yang kita peroleh, baik lahir maupun batin, sehingga kita mendapatkan keuntungan dalam masalah agama dan dunia, atau dijauhkan dari hal buruk menyangkut kedua masalah tersebut atau salah satunya. Tidak ada nikmat tersebut kecuali Nabi Muhammad ﷺ adalah perantaranya.”
Bahwa Rasulullah ﷺ adalah rahmat yang menyatakan adalah Allah sendiri (QS. Al-Anbiya’ [21]:107).
Bahwa Rasulullah ﷺ adalah perantara karunia yang menyatakan adalah para sahabat.
Para imam, seperti Imam Syafii dan seterusnya, hanya melanjutkan.
Oleh karenanya, yang mau mensyukuri hari lahirnya Rasulullah ﷺ sebagai rahmat dan karunia ya silakan, yang tidak mau juga silakan.
Yang mau mensyukuri setiap hari ya silakan, yang tidak mau mensyukuri sama sekali juga silakan.
وَلَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْۚ وَنَحْنُ لَهٗ مُخْلِصُوْنَ
Bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu, dan hanya kepada-Nya kami dengan tulus mengabdikan diri (QS. Al-Baqarah [2]: 139).
@hamdan.hamedan on Instagram
striker timnas semakin nyetel, sementara wasit semakin…

Jadi teringat sebuah ayat, “Dan kami jadikan sebagian dari kamu cobaan bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Furqan: 20)

Life isn’t always fair, but the show must go on. We will pay in full by defeating them next time, fair and square, without the interference of the referee. Bismillah 💪🏻💪🏻
CERITA LAMA

Genosida di Gaza bukanlah cerita baru,
Tapi cerita puluhan tahun luka membiru,
Di balik reruntuhan ada tangis bisu,
Dicampakkan dunia, sendiri menghadapi pilu.

Langitnya gelap, buminya luluh lantak,
Ribuan nyawa lenyap, tanpa jejak,
Di mana Barat yang lantang mendukung HAM dan Ukraina?
Kalau soal Palestina, ah itu beda cerita. 

Para pemimpin Arab menyimpan mimpi,
Menjadi Salahuddin baru nan gagah berani,
Namun ketika datang waktunya beraksi,
Hilang nyali, takut pada bayang sendiri.

Syuhada yang pergi takkan kembali,
Gaza tetap berdiri, walau hampir mati,
Dalam dentuman dan reruntuhan, ada doa sang yatim sunyi,
Menanti akhir dari luka yang tak terperi.
PENJAGA INDONESIA 

Mereka menjawab panggilan saat yang lain enggan,
Melangkah tanpa ragu, songsong bahaya di depan
Mereka bertempur dalam gelap pekat 
Agar kita dapat melihat terang, menikmati hidup yang hangat.

Mereka tinggalkan nyaman, rumah, dan pasangan tercinta 
Demi sumpah setia pada bangsa 
Di setiap langkah mereka, kita temukan arti pengorbanan,
Demi negeri ini tetap aman.

Mereka tak minta pujian atau tepuk tangan meriah,
Sekalipun mereka adalah pahlawan, dalam diam yang gagah.
Demi kita, mereka korbankan segalanya,
Di laut, di darat, dan di udara.

Tanah air ini tegak karena ada mereka di barisan terdepan,
Dalam keberanian mereka, kita temukan alasan untuk bertahan—alasan untuk melanjutkan.
Selamat ulang tahun, TNI tercinta,
Kebanggaan bangsa, penjaga Indonesia. 🇮🇩